Mochi, Oleh-oleh Khas Sukabumi
Kue yang terbuat dari tepung ketan ditaburi
tepung tapioka yang kenyal di mulut ini praktis karena dikemas dalam
keranjang kecil dari bambu
Nama
mochi memang berbau Jepang sebab asalnya konon dari sana. Beberapa
negara sekitar Jepang juga mengenal mochi, seperti Taiwan, Korea
Selatan, dan Cina. Mengapa sampai Sukabumi dikenal dengan oleh-oleh
mochi? Bisa jadi karena masuknya budaya Cina di Indonesia.Nah, di Indonesia, selain Sukabumi, Semarang juga dikenal dengan mochi-nya. Makanya, kalau bertandang ke dua daerah itu jangan lupa bawa mochi sebagai oleh-oleh. Kue yang terbuat dari tepung ketan ditaburi tepung tapioka berisi kacang tanah halus dan rasanya kenyal di mulut ini praktis karena dikemas dalam keranjang kecil dari bambu.
Di Sukabumi banyak penjual kue mochi. Namun ada satu yang sudah kondang dan konon merupakan pelopor oleh-oleh khas Sukabumi ini, yakni Mochi Kaswari "Lampion". Di sebuah gang di Jln Bhayangkara terdapat sebuah bangunan baru yang cukup mencolok. Inilah lapak penjualan mochi yang lebih sering disebut dengan Mochi Lampion.
Aneka rasa mochi tersaji di sini: suji pandan, vanila, durian, pisang ambon, blueberry, melon, mocca, cokelat, keju, dan strawberry. Semuanya berisi kacang tanah manis, yang membedakan adalah rasa di "daging"-nya. Kenyal, lembut dan manisnya terasa begitu seksi di mulut kita.
Dikemas dalam kotak berisi sepuluh butir mochi, dan diikat setiap lima kotak, Mochi Lampion dijual seharga Rp30.000/ikat atau Rp6.000/kotak. Kita boleh memadukan rasa yang ada biar makin variatif dan tidak penasaran. Sayangnya mochi ini memang tidak terlalu tahan lama. Disarankan untuk dihabiskan dalam waktu empat hari saja. Bahkan untuk beberapa varian seperti durian dan keju hanya tahan dua hari. Bisa dimasukkan ke kulkas sih, tapi tentunya akan menghilangkan kekenyalan yang menjadi ciri khas penganan ini.
Berdasar informasi yang didapat dari brosur yang tersedia di lapak Mochi Kaswari "Lampion", usaha ini didirikan sejak tahun 1983 oleh Bapak Kuswandi dan sekarang sudah dikelola oleh generasi keduanya. Perlu dicatat juga, tidak ada cabang di tempat lain.
Akan tetapi, sejak tanggal 12 Februari 2014, telah dibuka Galeri Mochi Kaswari Lampion yang berada di mulut gang Kaswari II, tidak jauh dari Jalan Raya Bhayangkara. Ini tentunya memudahkan konsumen yang tidak perlu masuk sampai ke dalam gang untuk membeli mochi lampion di pabriknya.
Sekitar 2.000 keranjang mochi diproduksi setiap harinya. Jumlah ini dapat meningkat dua kali lipat di saat hari libur atau akhir pekan.
1. Bandros Mang Ata
Lokasi ketiga yang kita tuju dan saya rekomendasikan ke teman-teman adalah nongkrong di warung Bandros Mang Ata. Tujuan kita adalah mencari kehangatan minuman bandrek yang ditawarkan dan tentu saja sajian utamanya, Bandros.
Kalau jelasin ke teman-teman saya yang dari Jakarta, yang biasa suka nanya Bandros itu apa, saya jelasinnya ya Bandros itu penganan khas Sunda, bentuknya kayak kue pancong tapi nempel jadi satu sesuai cetakannya. Dalam adonannya ada senjata rahasia yang bikin penganan ini enak, yaitu potongan-potongan kelapa. Yang bakal kerasa krezzzzz nya kalo digigit.
Ada dua jenis bandros yang ditawarkan, yang biasa dan yang rasa coklat. Saya sih lebih suka yang rasa coklat, harganya lebih mahal dua ribu dari yang rasa biasa. Kalo gak salah ingat, seporsi bandros coklat harganya Rp8,000.
Seperti tadi yang saya bilang, menikmati Bandros ini akan lebih lengkap jika dipadu dengan minum bandrek susu panas…. beuhhh…. Sukabumi yang dingin di malam hari, jadi berasa anget.
Bandros Ata yang berlokasi di jalan Gudang sebelum perempatan lampu merah ini memang selalu ramai di malam hari, bahkan sering antri. Walau lokasinya di atas trotoar, hal tersebut tidak mengurangi kenikmatan orang-orang untuk menjadikan tempat ini sebagai salah satu tempat nongkrong favorit di Sukabumi.
—
Yak tiga tempat tersebut yang saya rekomendasikan ke teman-teman saya saat sejenak lewat Sukabumi. Masih banyak tempat lainnya yang gak kalah enak dan unik, tapi ya waktu sudah semakin malam, perut semakin kenyang, dan dompet semakin tipis, jadi ya kita putuskan untuk menyudahi petualangan kuliner kita malam itu.
Sumber : , spekology.com
Salam,
2. Ayam Bakar dan Goreng Mang Oni
Berhubung perut sudah kosong sejak dari Jakarta, maka pertama-tama yang dituju adalah makanan berat.
Warung kaki lima ini berlokasi di seberang Bank Mandiri, atau di salah satu sisi di seberang toserba Tiara.
Menu-menu yang ada di warung ini khas Sunda bingitttt… dengan nasi timbel, sambal, lalapan dan pete nya.
Dari sekian banyak menunya, yang saya rekomendasikan ya ayam bakar dan tumis sepat/peda, bisa dikombinasikan dengan pesan dua menu tersebut untuk mendapatkan citarasa pedas-manis Ayam Bakar dan asin-pedas nya si tumis sepat/peda.
Yang bikin ayam bakar di Mang Oni ini beda dengan ayam bakar di tempat lain, adalah bumbunya lebih meresap ke daging ayamnya hingga ke tulang. Dari penampilan luar juga cukup terlihat, jika di pecel ayam pada umumnya warna ayam yang belum dibakar biasanya kuning pucat, disini warnanya coklat, terasa bahwa bumbu bacemannya lebih banyak.
Untuk tumis ikan sepat atau ikan peda nya, katanya sih lebih spesial kalau pake pete. Karena saya gak suka pete, ya saya belom bisa membenarkan hal tersebut. Tapi emang tumis sepat/peda disini juara… enak banget dimakan sama nasi timbel dan sambal terasi. Jarang-jarang nih kaki lima menyediakan menu seperti ini.
Soal harga, menu-menu disini tergolong murah menurut saya. Harganya wajar dan ramah buat kantong lah.
Anda harus coba!
3. Piscok Cakra – beda
Setelah kenyang dan puas di warung Mang ONI, untuk desert… ceilehh… kita memilih yang manis-manis. Kebetulan di seberang jalan warung Mang Oni adalah toserba Tiara, dimana di salah satu sudut pelatarannya ada Piscok Cakra, maka kita putuskan untuk kesitu.
Karena tujuan utamanya adalah untuk icip-icip doank, ya kita pesannya cuma seporsi piscok keju aja buat dimakan berame-rame 4 orang (bilang aja buat ngirit, red).
Cerita lengkap tentang piscok cakra ini pernah saya ulas sebelumnya. Tagline piscok ini adalah cokelatnya meledak di mulut, yang memang isian coklat cairnya yang lumayan banyak untuk per gulungan piscoknya. Manisnya coklat cair tersebut berpadu sempurna dengan pisang dengan tingkat kematangan yang pas dan gurihnya parutan keju.
Anda harus coba!
4. SEKOTENG SINGAPORE
Kalau kita melintasi jalan Ahmad Yani, di Sukabumi, maka kita akan menjumpai dua gerobak kaki lima yang menjual sekoteng. Yang satu adalah gerobak sekoteng-wedang ronde khas solo, dan satu lagi adalah Sekoteng Asli Singapore. Sekoteng Asli Singapore ini yang paling lama berdiri, yaitu sejak tahun 2002. Di gerobaknya jelas-jelas terpampang tulisan bahwa dia tidak buka cabang. Pesan tidak buka cabang itu cukup penting, karena ternyata beberapa sekoteng yang mangkal lainnya penampakannya tidak jauh beda dengan sekoteng asli singapore ini.SEKOTENG Asli SINGAPORE, TIDAK BUKA CABANG
Sejak bulan puasa, Agustus 2011 ini, lokasi mangkal sekoteng ini pindah tetapi tidak jauh dari lokasi lamanya. Lokasi barunya hanya bergeser di seberang lampu merah di sisi yang berlainan dari lokasi lama, masih di jalan Ahmad Yani juga. Alasan pindah lokasi ini karena di lokasi lama sangat susah bagi pembeli untuk parkir, khususnya bagi yang mengendarai mobil. Lokasi barunya yaitu di trotoar, depan toko Kurnia Grafika yang beralamat di Jalan Ahmad Yani no 293, Sukabumi. Sekoteng ini buka setiap malam mulai pukul 16.30 WIB sampai pukul 24.00 WIB.
Lokasi baru, di trotoar Toko Kurnia Grafika, jl A Yani no 293, Sukabumi.
Sekoteng singapore ini tidak jauh berbeda dengan sekoteng pada umumnya yang mengandalkan hangatnya air jahe dipadu dengan susu kental manis sebagai kuahnya, tetapi hanya saja sekoteng singapore ini isinya lebih beragam. Isi dari sekoteng singapore ini antara lain kacang hijau, pacar cina, kolang kaling, biskuit dan satu senjata rahasia yang saya tidak tahu pasti itu apa. Senjata rahasia itu akan berasa krez saat kita mengunyahnya, warnanya putih, dipotong kotak-kotak kecil, seperti semacam manisan buah bengkuang. Saya sudah pernah nanya ke yang jual apa namanya, tapi lupa. hahaha….maafkan ya.
Penampilan dari seporsi Sekoteng Singapore
Untuk kuahnya, rasanya cenderung manis semriwing. Manis dikarenakan susu kental manisnya dan semriwing karena air jahenya. Saya pribadi selalu bilang untuk dikurangi susu kental manisnya saat memesan. Tetapi untuk menetralisir rasa manis yang muncul, disediakan pula satu sloki teh pahit.
Seporsi sekoteng singapore ditemani dua sloki teh pahit
Harga seporsi sekoteng singapore ini adalah Rp 6,000. Cukup terjangkau.
Yang selalu jadi pertanyaan adalah, apakah sekoteng ini asli dari Singapore? Apakah di Singapore ada sekoteng seperti ini? Atau bahkan, emang di Singapore ada sekoteng ya?
Saat saya tanya ke Aa’ (yang tampak oriental khas orang singapore) yang jualan, dia hanya menjawab sambil tersenyum ” Ya ini saya melanjutkan resep dari orang tua, tapi dengan sedikit modifikasi dari saya sendiri”. Dengan jawaban gantung seperti itu, saya sih tidak menanyakan lebih lanjut, kalau anda masih penasaran ya mampir saja sambil tolong tanyain gih beberapa misteri kecil berikut:
- Apakah ini asli dari Singapore?
- Apa nama senjata rahasia berupa potongan kotak kecil berwarna putih yang rasanya krez saat dikunyah?
Jadi, untuk mencicipi sekoteng yang asli dari Singapore (yakin?), tidak perlu kita jauh-jauh pergi ke Singapore, datanglah saja ke Sukabumi, akan ada Sekoteng asli Singapore van Sukabumi.
5. MIE GORENG MANG UDIN – Turun-temurun dari tahun 1978
Bagi anda pecinta mie, di Sukabumi juga terdapat sajian kuliner malam berupa mie goreng yang patut untuk anda coba. Namanya adalah Mie Goreng “Mang Udin”, yang sudah berdiri sejak tahun 1978 dan terus turun-temurun dilanjutkan oleh anak si Mang Udin. Mie goreng Mang Udin ini buka sejak jam 16.30 sampai jam 24.00 wib. Lokasi dari warung mie ini adalah di jalan Arif Rahman Hakim (samping Bank Mandiri), Sukabumi. Nomer telpon yang bisa dihubungi yaitu 0266-2517984.Di warung ini cuma ada dua menu, yaitu mie goreng dan bihun goreng. Masing-masing menu kita bisa pesan porsi setengah atau porsi full. Untuk ukuran cowok dewasa, porsi setengah saja sebenarnya sudah lebih dari cukup, karena memang banyak bener porsinya.
Mie gorengnya berupa mie besar, dengan pemakaian kecap yang cukup berani, jadi rasanya cenderung manis. Tambahkan sambel jika anda mau lebih pedas. Aksesoris mie nya banyak banget, yaitu ayam atau ati ampela dan telur, gak usah khawatir kekurangan walau kadang sekali masak bisa sekaligus beberapa porsi. Kecapnya memakai Kecap GAN, merek kecap lokal di Sukabumi.Iklan nih…hehe
Untuk harganya yaitu
Mie Goreng
1 Porsi Rp 22,000
1/2 Porsi Rp 15,000
Bihun Goreng
1 Porsi Rp 22,000
1/2 Porsi Rp 15,000
Saat ini Mie Goreng “Mang Udin” sudah membuka cabang baru di Jl Jend. Sudirman, samping wisma terang photo, Sukabumi.
Oke, selamat menikmati sajian mie goreng yang resepnya sudah turun-temurun sejak lebih dari 30 tahun silam ini.
Semoga pas di lidah ya….
6. CAKWE GANG IKAN – Sebuah citarasa sejak 45 tahun silam
kalau pagi hari mulut kita pengen ngemil yang hangat-hangat sebagai teman nyeruput secangkir teh, maka ada salah satu alternatif cemilan yang jangan sampai kita lewatkan, yaitu cakwe gang ikan, Sukabumi. Jangan ada alasan apapun, apalagi alasan “tidak tahu”, untuk anda tidak pernah mencicipi cakwe ini saat anda sedang berada di Sukabumi, cause hei….Ini bener-bener enak. Percayalah!Lokasi dari gerobak cakwe ini yaitu di Jalan Perniagaan, tetapi orang-orang lebih suka menyebut jalan perniagaan ini dengan sebutan gang ikan. Oleh karena itu, cakwe ini juga terkenal dengan sebutan cakwe gang ikan. Untuk menuju jalan perniagaan cukup mudah, kita ke jalan raya Ahmad Yani dulu, setelah itu lokasi jalan perniagaan ini tidak jauh dari Supermal Sukabumi, ada di sisi kiri jalan kalau kita dari arah kebon jati. Jalan ini berupa gang sempit dengan deretan tenda-tenda kaki lima berjejer di sisi kiri dan kanan jalan, arusnya cukup macet dengan hilir mudik becak, motor, dan pejalan kaki. Mobil tidak bisa memasuki gang ini. Lokasi cakwe ini berada di ujung gang, dekat pertigaan, disekitar area jualanya terdapat jualan lain yaitu aneka unggas hidup di dalam sangkar nya masing-masing.
Seperti umumnya gerobak cakwe, ada menu lainnya yang tidak kalah enak yang selalu menemani, yaitu kue bantal. Di tempat ini, selain cakwe dan kue bantal, tersedia juga penganan lain yaitu lumpia goreng, semuanya enakkkkkkkk. Cakwenya gurih dan asinnya pas,kering atau crispy nya juga pas, dikombinasi oleh senjata rahasianya…yaitu saus cakwe yang pedas-asam. Harmonisasi rasa yang sempurna saat kita menyelupkan cakwe ini ke dalam saus, kemudian memasukkannya ke mulut kita. Hmmmmm……
Kue bantalnya manisnya pas, tekstur nya lembut dan sedikit kenyal. Lumpia goreng nya juga favorit, berukuran relatif kecil, crispy dengan isian oseng rebung-ayam-telur…sangat cocok saat dicelup ke sambal kacang sebagai pelengkapnya.
Dibalik citarasa ketiga panganan tersebut, ada dedikasi tinggi dari sang masterchef. Dedikasi dan komitmen selama 45 tahun untuk terus menyajikan penganan ini dengan citarasa yang sama kepada para pelanggan setianya. Luar biasa….cakwe ini sudah ada di lokasi yang sama dari tahun 1966, diracik oleh tangan yang sama.
Cakwe ini telah lolos standard makanan enak menurut kami, yaitu
- Yang membuat makanan dan yang jual adalah asli sang Pemilik, bukan karyawan bayaran yang hanya mencontoh resep.
- Yang jual lebih dari satu orang.
- Usahanya bertahan lama.
- Cakwe Rp 1,000
- Kue Bantal Rp 1,000
- Lumpia Rp 1,500
Maka, ijinkanlah kami untuk memperkenalkan sosok-sosok luar biasa dibalik citarasa cakwe ini
Kolaborasi yang sempurna. Si ibu membuat adonan, si bapak menggoreng, dan si Aa’ melayani pelanggan.
Hmmm…penasaran, 45 tahun silam, saat si ibu masih gadis gimana ya membuat adonan cakwe nya?hehe
Si bapak…setia menemani istrinya untuk selalu menggoreng setiap adonan yang dibuat sang istri.
7. Minuman Es Kelapa Sukabumi
Kalo cuaca lagi panas-panasnya, Es Kelapa bisa menjadi satu alternatif untuk pelepas dahaga. Seperti siang ini, cuaca berasanya panas dan gerah bingitt… hareudang euy kalo istilah Sundanya. Maka spontan terlintas di kepala “minum es kelapa enak nih kayaknya…”. Dan gak pake lama, saya langsung meluncur ke lokasi penjual es kelapa favorit saya. Lokasi penjual es kelapa ini lumayan jauh dari rumah saya, dan sebenernya banyak penjual-penjual es kelapa di beberapa sudut kota yang lebih dekat, tapi ya saya dah niatnya mau ke tempat yang ini. Hehe…Lokasinya di jalan Sudirman, di sudut trotoar dekat dengan SPBU jl Sudirman. Setiap kali ke sini, warung es kelapa ini selalu ramai, baik itu yang mau menikmati di tempat, atau dibungkus untuk dibawa pulang.
Saking ramenya, saya bisa itung ada 6 orang yang melayani di warung ini. 1 orang bertugas membelah kelapa dan mengumpulkan air kelapanya, 1 orang bertugas mengikisin daging kelapa menjadi serutan-serutan kecil dengan alat semacam tutup botol, 1 orang menyiapkan es batu dan bersih-bersih gelas, dan 3 orang yang melayani pembeli dengan membungkus pesanan atau menyiapkan dalam gelas. Cukup banyak untuk ukuran warung kelapa di kaki lima, bukan?
Saya biasanya kalo minum es kelapa lebih suka minum kelapa yang utuh di batoknya, tanpa gula, dan paling hanya ditambah Es biar dingin. Tapi gak tau kenapa, saya cocok juga dengan racikan es kelapa disini. Mereka menyediakannya dalam gelas, dengan campuran Air Kelapa- air larutan Gula Merah-Creamer kental manis dan es batu. Gula merah bisa diganti dengan gula putih, yang tentunya juga sudah dilarutkan. Tetapi kayaknya pada suka yang pake gula merah. Rasanya sudah pasti manis, tapi menurut saya manisnya pas, tidak lebay. Hihihi
Seporsi minuman es kelapa ini dihargai Rp 3,000,-.
8. NASI KUNING Gg NUGRAHA – Nasi kuning yang Banjir
Pagi-pagi di Sukabumi, enak juga kalau nyobain makan nasi kuning, Iya gak?Jangan khawatir, kita akan bisa menemukannya di banyak sudut di Kota Sukabumi. Banyak penjual nasi kuning dengan gerobak-gerobak kaki limanya yang rasanya enak-enak. Sebagai salah satu pilihannya, Anda harus mencoba nasi kuning yang satu ini.
” Nasi Kuning Banjir “
Berlokasi di pintu masuk gang Nugraha, membuat nasi kuning ini tidak sulit untuk ditemukan apabila kita sedang melintasi jalan Ahmad Yani,Kota Sukabumi. Buka mulai pukul 05,00 hingga 9.00 setiap harinya, dari dulu hingga sekarang sudah ke generasi kedua.
Kenapa dinamakan nasi kuning banjir? memangnya lokasi gang ini suka banjir? hehehe
Awalnya nasi kuning ini dikenal dengan nama nasi kuning gang nugraha, hingga akhirnya Mr Bondan “Maknyus” Winarno datang, dan memberikan nama Nasi Kuning Banjir setelah menikmatinya.
“Banjir” yang dimaksud adalah racikan nasi kuning ini akan dituang kuah sayur labunya hingga membanjiri seluruh isi piring…..begitu….
Isinya sendiri, selain sayur labu tadi, terdapat orek tempe, dan lauk utama yang bisa pilih antara Empal Sapi atau Paru Sapi , dua pilihan lauk itu sama mantepnya, ditambah juga rempeyek kacang dan kerupuk untuk pelengkapnya. Beuuuhhhh … patut dicoba lah. Tapi, kalau selera saya pribadi sih kurang suka dengan “banjir” nya, jadi ya kalau pesan saya pesenin di awal dulu tidak paki sayur labu dengan “banjir” an nya itu…
Harganya cukup terjangkau, dikisaran Rp 10,000 per porsi, tergantung pilihan dan banyaknya lauk utama yang diambil.
Kalau anda mau mencicipinya, usahakan datang sepagi mungkin ya biar tidak terlalu keramean saat menikmatinya.
Selamat mencoba….
Kuliner Legendaris Kota Sukabumi
1. Bubur Ayam Bunut
Tak Sekedar Menyajikan Bubur Ayam Khas
Sukabumi, Bubur Ayam Bunut Membawa Nuansa Sukabumi kepada siapa saja
yang datang ke kota ini. Kesannya, Belum Ke Sukabumi Jika Belum ke Bubur
Ayam Bunut….
Rumah Makan Bubur Ayam Bunut Sukabumi
seperti nama nya memiliki menu khas yaitu Bubur Ayam, Keroket dan Tulang
Ayam yang cita rasa aslinya tetap terjaga sejak 30 tahun yang lalu.
Selain Bubur Ayam, kami menyediakan beraneka ragam menu lainnya yang
akan menggoyang lidah Anda, seperti seperti Sop Buntut Sapi, Nasi Timbel
Komplit, Sop Iga, Sop Kaki, bermacam-macam nasi goreng, Roti bakar,
Pisang Bakar, dll. Kami juga memiliki berbagai macam minuman khas,
seperti Teh Tarik Rempah, Bandrek dan Bajigur serta bermacam-macam
minuman lainnya yang dijamin akan menambah kaya pengalaman kuliner Anda
di Rumah Makan kami.
Rumah Makan Bubur Ayam Bunut memadukan
konsep modern tradisional, dimana pelanggan bisa memilih ruang makan
bergaya modern (indoor) atau ruang makan bergaya tradisional dengan
konsep saung bambu (outdoor) lengkap dengan Lesehan.
Lokasinya yang berada di daerah dataran
tinggi, membuat RM Bubur Ayam Bunut memiliki daya tarik tersendiri
karena udaranya yang sejuk. Didukung oleh letaknya yang tidak jauh dari
beberapa kawasan wisata alam seperti, taman wisata alam Gunung Gede,
Selabintana, Wisata Arung Jeram Citarik, dan Pantai Pelabuhan Ratu yang
sangat terkenal dan menjadi ikon wisata provinsi Jawa Barat.
Bubur Ayam Bunut didirikan oleh H. To’i
sekitar Tahun 1975 di Sukabumi. Saat itu H. To’i hanya berjualan dengan
berkeliling secara dipikul. Seiring berjalannya waktu H. To’i akhirnya
berjualan menggunakan roda dan mangkal di daerah Rumah Sakit Bunut
(sekarang R.S.U Syamsudin S.H). Karena berjualan didaerah Bunut itulah
nama Bubur Ayam Bunut berasal.
Sekitar Tahun 90-an dikarenakan ada
kebijakan dari Kepala Rumah Sakit yang melarang pedagang kaki lima
berjualan diareal sekitar Rumah Sakit akhirnya Bubur Ayam Bunut pindah
lokasi ke Jl. Siliwangi (seberang lokasi sekarang). Sampai Tahun 2000.
Di tahun 1995 H. To’i meninggal dunia
pada saat melaksanakan ibadah Haji di Tanah Suci Makkah, dan tongkat
estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh Bpk. Firmansyah. Dan anak-anak
beliau yang lain memutuskan untuk membuka sendiri Bubur Ayam Bunut di
daerah Sukabumi.
Bubur Ayam Bunut dapat kita temui di beberapa lokasi di Sukabumi mulai pukul 06.00 – 23.00 WIB
1. Bubur Ayam Bunut Pusat Jl. Siliwangi no. 93/131.2. Bubur Ayam Bunut Cabang Jl. Gudang.
3. Bubur Ayam Bunut Cabang Jl. Surya Kencana.
4. Bubur Ayam Bunut Cabang Jl. Surya Kencana depan Stadion.
Meskipun memakai nama yang sama, tapi
secara manajemen dan operasional masing-masing berdiri
sendiri,disesuaikan dengan target pasar masing-masing.
Dan sejak Tahun 2005 Bubur Ayam Bunut Pusat (Siliwangi) dipimpin oleh Robby Fahamsyah yang merupakan anak dari Bpk Firmansyah.
Dikarenakan semakin banyaknya pesaing
baik produk serupa maupun produk pengganti, kami sadar bahwa perusahaan
kami harus meningkatkan baik mutu pelayanan maupun mutu dari produk itu
sendiri, akhirnya kami melakukan terobosan dengan membeli property yang
sekarang dijadikan lokasi Bubur Ayam Bunut Siliwangi dengan menambah
variasi menu baik makanan dan minuman dengan konsep modern tradisional.
Dan terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan terus
meningkatkan SDM karyawan nya.
2. Mie Bakso Super H. Achmad Sudja’i
Makanan legendaris berikutnya adalah Mie
Bakso Super H. Achmad Sudja’i yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda. Lokasi
terebut sangat populer karena berada di jantung kota Sukabumi dimana
terdapat sekolah Mardi Yuana, sekolah BPK PENABUR, Kantor Sekretariat
DPRD Kota Sukabumi, Sukabumi Indah Plaza, Toserba Yogya dan Garden City
Restaurant, Karaoke & Pub.
Warung bakso ini kepopulerannya hanya
kalah dari Bubur Ayam Bunut yang memang sudah sangat terkenal sampai ke
luar kota Sukabumi. Kalau memang mas bro dan mbak sis melintasi kota
Sukabumi gak ada salahnya untuk mampir ke Mie Bakso Super H. Achmad
Sudja’i untuk menghangatkan badan. Semangkuk bakso seharga Rp 16.000
cukup untuk menambah energi untuk melajutkan perjalanan anda.
3. Bubur Ayam H. Apud
Lagi lagi bubur ayam… karena memang
kekhasan kota Sukabumi terletak di bubur ayamnya. Coba aja kalau kita di
Jakarta pasti banyak menemui warung makan bubur dengan tema Bubur Ayam
Sukabumi. Karena Bubur Ayam Sukabumi memang juara.
Bubur Ayam H. Apud ini terletak di Jl. Cimandiri atau tepatnya di seberang BCA – KCP Kota Paris.
Berbeda dengan Bubur Ayam Bunut yang
beroperasi selama 17 jam sehari. Bubur Ayam H. Apud ini beroperasi mulai
pukul 16:00 – 20:00. Waktu berjualan cukup singkat hanya 4-5 jam saja
bubur ayam tersebut langsung ludes diserbu pelanggan. Kalau sudah lewat
jam 18:00 jangan harap kita akan mendapatkan kroket dan pepes jeroan
ayam. Udah pasti gak bakalan dapet deh.
Padahal kenikmatan sempurna Bubur Ayam Sukabumi tersebut terletak di dua item tersebut. Kalau gak di campur dengan kroket dan pepes jeroan ayam ya rasanya gak jauh berbeda dengan bubur ayam lain.
Dengan harga Rp 15.000 (bubur ayam, pepes
jeroan & kroket) di jamin mas bro dan mbak sis bakalan mampir lagi
kesini kalau kebetulan lewat Sukabumi.
Menurut banyak testimoni dari beberapa kawan dan juga beberapa saudara yang tinggal di Sukabumi, Bubur Ayam H. Apud ini jauh lebih enak dari pada Bubur Ayam Bunut yang jauh lebih populer.
4. Mie Goreng khas Sukabumi
Masih di Jl. Cimandiri persis diseberang Bubur Ayam H. Apud terdapat gerobak Mie Goreng.
Mie ini juga merupakan resep legendaris kota Sukabumi. Rasanya gak pernah kita temuin di Jakarta.
Mie ini digoreng agak basah dengan kecap melimpah.
Dengan harga Rp 23.000 setengah porsinya, mas bro dan mbak sis sudah dapat menggoyangkan lidah dengan nikmatnya.
Next time mie ini akan dibahas lebih
dalam tapi sayang mie ini tidak ada namanya seperti Bubur Ayam Bunut,
Mie Bakso Super H. Achmad Sudja’i dan Bubur Ayam H. Apud jadi agak sulit
untuk mengidentifikasi.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
IKLAN SPONSOR DARI GOOGLE :
Posting Komentar