Yang jalan-jalan ke Bandung, rasanya gak afdoL kalau gak ke tempat yang satu ini. That's it "Kawah Putih".
Meskipun kawasan ini tidak berada percis di Kota Bandung, tepatnya di
Kawasan Ciwidey (+/- 4 jam dari Kota Bandung) saya merasa Kawah Putih
salah satu daya tariknya Kota Bandung (gak tahu ya just IMHO)
Nah kalau ada yang belum tahu apa itu Kawah Putih, let me intoduce ya ^^
Kawah Putih merupakan tempat wisata di Provinsi Jawa Barat yang terletak di kawasan Ciwidey yang merupakan danau keciL hasil letusan Gunung Patuha. Tanahnya bercampur belerang kemudian berubah warna menjadi putih dan airnya berwarna putih kehijauan. Uniknya air kawah ini kadang berubah warna. Ini penampakannya
Ditemukan pada tahun 1837, oleh seorang Belanda perankan Jerman bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809 – 1864) (ingat gak kalau Beliau ini juga penemu Kina??) yang mengadakan perjalanan ke Bandung Selatan. Junghuhn merasa suasana di daerah tersebut sangat sunyi dan sepi. Tidak terlihat seekor binatang pun melintas di daerah itu, kemudian Beliau bertanya kepada penduduk setempat dan menurut penduduk disana, kawasan puncak Gunung Patuha sangat angker karena dianggap tempat bersemayamnya arwah para leluhur dan pusat kerajaan bangsa jin. Oleh karena itu apabila ada burung yang terbang melintasi daerah tersebut akan jatuh dan mati. Meskipun demikian, Bapak Junghuhn ini tidak percaya, rasa penasaran Beliau menuntutnya untuk kemudian melanjutkan perjalanan menembus hutan belantara di Gunung Patuha. And guess kawan-kawan apa yang ditemukan?? Yap.. sebelum sampai di puncak gunung Junghuhn tertegun menyaksikan pesona alam yang begitu indah, dimana terhampar sebuah danau yang cukup luas dengan air berwarna putih kehijauan. Dari dalam danau itu keluar semburan lava serta bau belerang yang menusuk hidung. Horeee.... Ternyata inilah alasan mengapa tidak seekor binatang pun melintas di daerah tersebut dan matinya burung-burung lewat.
Dulu pada jaman penjajahan Belanda, dikawasan ini dibangung pabrik belerang Kawah Putih bernama "Zwavel Ontgining Kawah Putih" (kalau kesana bakaL liat liang bekas tambah belerangnya). Kemudian di jaman penjajahan Jepang gak mau kalah nge-lihat sumberdaya alam sia-sia, usaha pabrik belerang ini tetap dilanjutkan tetapi berganti nama yaitu "Kawah Putih kenzanka Yokoya Ciwidey", dan langsung berada di bawah pengawasan militer Jepang.
Gak beda dengan tempat-tempat di Indonesia yang selalu ada cerita misteri dibaliknya. Di kawasan Kawah Putih ini juga ada cerita misteri yang masih dipercaya hingga saat ini. Dimana penduduk percaya bahwa disalah satu puncak Gunung Patuha, Puncak Kapuk merupakan tempat berkumpulnya arwah para leluhur salah satu dipercaya sebagai tempat rapat para arwah leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Sometimes, masyarakat melihat (secara gaib) sekumpulan domba berbulu putih (domba lukutan) yang dipercaya sebagai penjelmaan dari para leluhur.
Sungguh penemuan yang luar biasa oleh seorang Belanda yang masih kita nikmati sampai saat ini. Terima Kasih Franz Wilhem Junghuhn :D
Rutenya???
Seperti biasa saya selalu menggunakan alat transportasi Sepeda Motor hihihi (lumayan ngurangi macet dan bisa lihat kiri kanan). Awallnya saya sempat pusing+sebel+marah+mual dengan nama jalan yang hampir-hampir-hampir sama, mana ini pertama kali kesana, tapi so far gak kesasar banget kok.
Kawah Putih merupakan tempat wisata di Provinsi Jawa Barat yang terletak di kawasan Ciwidey yang merupakan danau keciL hasil letusan Gunung Patuha. Tanahnya bercampur belerang kemudian berubah warna menjadi putih dan airnya berwarna putih kehijauan. Uniknya air kawah ini kadang berubah warna. Ini penampakannya
Ditemukan pada tahun 1837, oleh seorang Belanda perankan Jerman bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809 – 1864) (ingat gak kalau Beliau ini juga penemu Kina??) yang mengadakan perjalanan ke Bandung Selatan. Junghuhn merasa suasana di daerah tersebut sangat sunyi dan sepi. Tidak terlihat seekor binatang pun melintas di daerah itu, kemudian Beliau bertanya kepada penduduk setempat dan menurut penduduk disana, kawasan puncak Gunung Patuha sangat angker karena dianggap tempat bersemayamnya arwah para leluhur dan pusat kerajaan bangsa jin. Oleh karena itu apabila ada burung yang terbang melintasi daerah tersebut akan jatuh dan mati. Meskipun demikian, Bapak Junghuhn ini tidak percaya, rasa penasaran Beliau menuntutnya untuk kemudian melanjutkan perjalanan menembus hutan belantara di Gunung Patuha. And guess kawan-kawan apa yang ditemukan?? Yap.. sebelum sampai di puncak gunung Junghuhn tertegun menyaksikan pesona alam yang begitu indah, dimana terhampar sebuah danau yang cukup luas dengan air berwarna putih kehijauan. Dari dalam danau itu keluar semburan lava serta bau belerang yang menusuk hidung. Horeee.... Ternyata inilah alasan mengapa tidak seekor binatang pun melintas di daerah tersebut dan matinya burung-burung lewat.
Dulu pada jaman penjajahan Belanda, dikawasan ini dibangung pabrik belerang Kawah Putih bernama "Zwavel Ontgining Kawah Putih" (kalau kesana bakaL liat liang bekas tambah belerangnya). Kemudian di jaman penjajahan Jepang gak mau kalah nge-lihat sumberdaya alam sia-sia, usaha pabrik belerang ini tetap dilanjutkan tetapi berganti nama yaitu "Kawah Putih kenzanka Yokoya Ciwidey", dan langsung berada di bawah pengawasan militer Jepang.
Gak beda dengan tempat-tempat di Indonesia yang selalu ada cerita misteri dibaliknya. Di kawasan Kawah Putih ini juga ada cerita misteri yang masih dipercaya hingga saat ini. Dimana penduduk percaya bahwa disalah satu puncak Gunung Patuha, Puncak Kapuk merupakan tempat berkumpulnya arwah para leluhur salah satu dipercaya sebagai tempat rapat para arwah leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Sometimes, masyarakat melihat (secara gaib) sekumpulan domba berbulu putih (domba lukutan) yang dipercaya sebagai penjelmaan dari para leluhur.
Sungguh penemuan yang luar biasa oleh seorang Belanda yang masih kita nikmati sampai saat ini. Terima Kasih Franz Wilhem Junghuhn :D
Rutenya???
Seperti biasa saya selalu menggunakan alat transportasi Sepeda Motor hihihi (lumayan ngurangi macet dan bisa lihat kiri kanan). Awallnya saya sempat pusing+sebel+marah+mual dengan nama jalan yang hampir-hampir-hampir sama, mana ini pertama kali kesana, tapi so far gak kesasar banget kok.
1.
Start awal dari Jalan Riau Bandung menuju TerminaL Leuwi Panjang,
TerminaL Leuwi Panjang terletak di Jalan Soekarno-Hatta by pass.
2. Dari terminal lanjut menuju Kopo melewati Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim (sering juga disebut Jalan Kopo) jalan lurus terus mengikuti arah jalan raya sampai nanti akan melewati Miko Mall yang artinya kamu sudah memasuki daerah Kopo Bihbul. Ok jalan terus, anda sedang menuju Jalan Kopo Sayati.
3. Meninggalkan Jalan Kopo Sayati kita memasuki Jalan Raya Kopo-Soreang. Untuk informasi, sebagai patokan nanti akan melewati Bank BRI Sukamenak dan RS Pemata Hati.
4. Dari Jalan Raya Kopo-Soreang lurus saja mengikuti arah jalan raya menuju Jalan Terusan Kopo-Soreang. Patokannya kita akan melewati Rumah Sakit LANUD Sulaeman.
5. Dihujung Jalan Terusan Kopo-Soreang kita akan melewati bundaran, ikuti saja memutar bundarannya dan memasuki Jalan Raya Soreang.
6. di Jalan Raya Soreang kembali lurus mengikuti arah jalan sampai melewati TerminaL Soreang. Melewati TerminaL Soreang kembali jalan terus (ingat ya gak usah belok belok) memasuki kawasan Jalan Raya Soreang-Ciwidey, terus ke Jalan Raya Ciwidey.
7. Ang-ing-eng di Jalan Ray Ciwidey kita akan melewati Restoran Sindang Reret Ciwidey (saya nginap disini, nanti di bahas iahh) Lanjut terus boss melewat Jalan Ciwidey-Rancabali, Jalan Ciwidey Babakan Jampang, sampai ke Jalan Babakan Jampang - Cibuni.
8. di Jalan Babakan Jampang-Cibuni terletak Patuha Resort, bagi yang gak kere seperti saya silakan menginap dimari.
2. Dari terminal lanjut menuju Kopo melewati Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim (sering juga disebut Jalan Kopo) jalan lurus terus mengikuti arah jalan raya sampai nanti akan melewati Miko Mall yang artinya kamu sudah memasuki daerah Kopo Bihbul. Ok jalan terus, anda sedang menuju Jalan Kopo Sayati.
3. Meninggalkan Jalan Kopo Sayati kita memasuki Jalan Raya Kopo-Soreang. Untuk informasi, sebagai patokan nanti akan melewati Bank BRI Sukamenak dan RS Pemata Hati.
4. Dari Jalan Raya Kopo-Soreang lurus saja mengikuti arah jalan raya menuju Jalan Terusan Kopo-Soreang. Patokannya kita akan melewati Rumah Sakit LANUD Sulaeman.
5. Dihujung Jalan Terusan Kopo-Soreang kita akan melewati bundaran, ikuti saja memutar bundarannya dan memasuki Jalan Raya Soreang.
6. di Jalan Raya Soreang kembali lurus mengikuti arah jalan sampai melewati TerminaL Soreang. Melewati TerminaL Soreang kembali jalan terus (ingat ya gak usah belok belok) memasuki kawasan Jalan Raya Soreang-Ciwidey, terus ke Jalan Raya Ciwidey.
7. Ang-ing-eng di Jalan Ray Ciwidey kita akan melewati Restoran Sindang Reret Ciwidey (saya nginap disini, nanti di bahas iahh) Lanjut terus boss melewat Jalan Ciwidey-Rancabali, Jalan Ciwidey Babakan Jampang, sampai ke Jalan Babakan Jampang - Cibuni.
8. di Jalan Babakan Jampang-Cibuni terletak Patuha Resort, bagi yang gak kere seperti saya silakan menginap dimari.
9. Sampaiiii.
Fyi ada moment yang tidak bisa saya lupakan selepas memasuki Jalan Babakan Jampang-Cibuni. Saya sempat bingung disini, kondisi jalan memang mulus, tetapi sepiinyaa gak ada motor/mobiL yang lewat, hujan rintik" waktu itu, kiri-kanan pohon geday-geday. Dalam hati bertanya "loh mana kawahnya?? Ini masuk hutan ya -,-". Liat di peta udah bener kok, harusnya sudah sampai, tapi lihat kiri kanan kok gak iya. Ehhh, didepan ada tukang bakso gerobak, bukannya seneng (laparrr soalnya) malah nambah was-was karena keingat film susana yang adegannya tukang bakso rupanya hantu. Mau nanya takut, gak nanya nambah takut lewati tempat sepi kayak ini.
Saya : "Mas-mas numpang tanya, Kawah Putih nya dimana ya mas?"
Masnya : Oh ia tehh... lurus saja, sudah dekat (dengan logat sundanya) fyi : Yang buat saya binggung bakso yang dijuaL Bakso Malang lohhh... coba nyambung gak?
Saya : Oh gitu ya mas, nuwun iahh ---> ikut logat sunda sunda-an
Masnya : Ia neng (kembali dengan logatnya)
Sempet gak percaya dengan jawaban masnya, tetapi dengan kepolosan lanjut jalan terus. Eh dijalan kita papasan dengan mobiL 1 asyikkk, 2 horeee, Bus Pariwisata (saya senyum" kayak baru dapat THR) yang artinya jalan kita udah bener nich. Finally teman, saya akhirnya disambut tulisan Merah, Putih, Kuning bertuliskan "KAWAH PUTIH" hihihihii......
Fyi ada moment yang tidak bisa saya lupakan selepas memasuki Jalan Babakan Jampang-Cibuni. Saya sempat bingung disini, kondisi jalan memang mulus, tetapi sepiinyaa gak ada motor/mobiL yang lewat, hujan rintik" waktu itu, kiri-kanan pohon geday-geday. Dalam hati bertanya "loh mana kawahnya?? Ini masuk hutan ya -,-". Liat di peta udah bener kok, harusnya sudah sampai, tapi lihat kiri kanan kok gak iya. Ehhh, didepan ada tukang bakso gerobak, bukannya seneng (laparrr soalnya) malah nambah was-was karena keingat film susana yang adegannya tukang bakso rupanya hantu. Mau nanya takut, gak nanya nambah takut lewati tempat sepi kayak ini.
Saya : "Mas-mas numpang tanya, Kawah Putih nya dimana ya mas?"
Masnya : Oh ia tehh... lurus saja, sudah dekat (dengan logat sundanya) fyi : Yang buat saya binggung bakso yang dijuaL Bakso Malang lohhh... coba nyambung gak?
Saya : Oh gitu ya mas, nuwun iahh ---> ikut logat sunda sunda-an
Masnya : Ia neng (kembali dengan logatnya)
Sempet gak percaya dengan jawaban masnya, tetapi dengan kepolosan lanjut jalan terus. Eh dijalan kita papasan dengan mobiL 1 asyikkk, 2 horeee, Bus Pariwisata (saya senyum" kayak baru dapat THR) yang artinya jalan kita udah bener nich. Finally teman, saya akhirnya disambut tulisan Merah, Putih, Kuning bertuliskan "KAWAH PUTIH" hihihihii......
Memasuki
Kawasan Kawah Putih, bagi yang mengendarai sepeda motor seperti
kita-kita harus parkir di bawah and tenttunya bayar Rp 5.000,-(untuk
letak sepeda motor) + Rp 2.000,- (untuk bayar udah dijagain) hahahhaa.
Disana ada mas-mas ngasih masker yang awalnya saya berpikir Wah baik
banget, eh ternyata buntut"nya di minta uang masker Rp 10.000,- onengg
dah. Tiket Masuk Rp 15.000,- / Orang. Ke atasnya harus naek angkutan
khusus kawasan ini ontang anting namanya, bayaarnya Rp 10.000,-. Tapi sukaaaaa tauk,
gak ada jendelanya jadi ya bisa lihat kiri kanan, lumayan jauh kesanana
Kurleb 20 menit dengan pemandangan pepohonan di kanan kiri dan jalanan
yang menanjak. Di atasnya ontang anting punya shelternya, kita
diberhentiin di shelter ini. Disekitaran shelter ada toilet (bayar!!),
pusat informasi (buat yang muaL" efek ngehirup belerang).
Naik
Tangga memasuki kawasan kawah putih, sampai di tempat yang tak begitu
luas (bukan kawahnya loh). Disini ada gazebo" keciL. Waktu saya kemarin
kesana, ada yang lagi show metik kecapi. Tiba di pusat kawahnya, wow wow
wow saya terkejut. Ternyata Kawah Putih gak geday" amat. Tapi beneran
buangusssss.. Kabut saat ini, tanah yang putih, air yang kehijau"an
serasa kayak di dunia dalam dongeng peri. Tapi jangan kebuay, karena bau
belerangnya sangat menusuk (palagi kalau ujand) jdi prepare your
masker. Ini photo kita" kita disana.
PS: Semua photo ini adalah milik pribadi. Harap jika disisipkan di BLog anda, melampirkan alamat blog saya.
Sumber : http://oyenk.blogspot.com
IKLAN SPONSOR DARI GOOGLE :
Posting Komentar